Selasa, 29 Maret 2011

BFM RADIO

Dmane pun kite ,,yuk kite begerua, begaok-gaok an.
radio e urang belitong....yuk kite dengarek streaming e,,,de....:


tarik baaanggggggggggggggg .....

sumber..: bilitonesefm.com

Kau, Dunia, dan Seseorang

Saat kau membuka matamu...
bukalah jendela dan lihatlah dunia...
lihatlah dunia yang tersenyum
dengan goresan warna dalam kanvas awan biru yang meninggi dan luas...

lepaskanlah sayap-sayapmu..
dan terbanglah
dengan rasa terindahmu...

karna ku tahu..
kau bisa menjadi
cahaya matahari disiangnya dunia...
menjadi sinar rembulan
dalam dingin dan gelapnya dunia...

dan menjadi sebuah cahaya dan warna
yang penuh akan makna
jauuh didalam kanvas hidup seseorang....


Tak Kan Ada

diriku tak selalu berdiri…
diriku tak selalu menenggakkan kepalaku,,,
diriku tak selalu berlari dan ..
dirikupun tak selalu tersenyum,,,
ada saatnya ak terjatuh dan terduduk..
ada saatnya tertunduk..
ada saatnya aku terdiam,,,


dan ada saatnya aku menangis terseduh walau terkadang tangis itu tertutup  senyumku..
rasaku mungkin hanyalah sekedar rasa yang mungkin tak ada arti dan maknanya,,
dan rasaku pun mungkin hanyalah sekedar rasa yang hanya berupa ruang pengap sesak tak berwaktu…

dan bahkan rasaku mungkin hanya bisa menjadi crayon tuk kanvas putih lain..
dan rasaku hanya bisa menjadi kanvas putih namun tak bisa tergoreskan oleh indahnya crayonnya,,,,
mungkin memang takkan ada yang bisa mengerti..
dan Mungkn asa dan rasa itu memang tlah hilang dan menjauh dari relung yang terdalam..

Waktu

Bila waktu bisa kuputar
kuingin bisa memutar waktu
dalam sebuah goresan mimpi antara kau adan aku,,,


Bila setiap waktu
bisa menjadi ruang
untuk bisa bersamamu,,
kuingin bisa berada didalam setiap ruang dan waktu tersebut
agar kubisa selalu melihatmu
disetiap waktu...
yang trus saja berputar dalam ruang kecil ini...


Senin, 28 Maret 2011

Keluarga Kedua

inilah anak-anak anggota gt-x yang tak pernah lelah untuk tetap menyorakkan kata"BERSENANG-SENANG" kami beranggotakan beberapa orang cowo yang selalu merasa cowo paling keren (COKER-COKER) dan ganteng sejagat..hehe..padahal g' juga... 


ok langsung aja gt-x adalah nama sebuah jalan dipusat kota pendidikan yogyakarta yang berarti jalan gayam timur no 10 dimana kami semua tinggal dalam 1 atap, sebuah kos-an cowo yang mempunyai ibu kos yang suangat anggun dan jelita..ibu wati..^_^
dalam gt-x ini sangat beraneka ragam cwo yg berasal dr daerah yg beragam jg,,jauh-jauh lagi..maklum soalnya kan pada merantau mencari ilmu gt...katanya....jauh dari ortu n keluarga adalah resiko yg harus dujalani,meski disini kadang dengan modal "bohong",hehe,,,mksdnya boongin ortu wat ngeretin mnta duit kiriman dengan berbagai alasan...astgfrllh...mg pada insyaf...hehehe..^_^..tp smanay baek2 k...n dsini smanya untuk mengejar mimpi..sukses wat kita sma...aminn....









Tanjung Pendam


Pantai Tanjung Pendam berada di pusat kota Tanjungpandan. Menjelang senja kita dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan saat matahari kembali keperaduannya, dimana terlihat sinarnya yang beraneka ragam. dibagian depan pantai ini terdapat pulau Kalamoa. Pantai ini sudah dikemas oleh PEMDA setempat sedemikian rupa sehingga menjadi taman tepi pantai yang nyaman bagi warga kota. Bagi pengunjung dari kota Tanjungpandan, maupun pengunjung dari luar pulau Belitung, tidak ada pantai terdekat yang seindah, karena pantai Tanjung Pendam menyajikan panorama yang spektakuler dengan sunset-nya. Panorama paling indah terjadi ketika sang surya turun berlahan ke dalam laut, dengan latar depan sebuah kapal keruk yang terus beroperasi, tanpa terdengar suara, kecuali hingar bingar musik dari kios di ujung kiri pantai ini. Ditambah lagi dengan adanya bangkai perahu kandas dilaut, dengan latar depan pohon-pohon cemara, semua ini memperindah panorama.

Gunung Tajam dan Gurok Beraye


Gunung Tajam dan Air Terjun Gurok Beraye ini  terletak di Kecamatan Badau di Dusun Air Pegantungan Desa Kacang Botor kurang lebih 32 km dari Tanjungpandan. Diarea ini terdapat kawasan hutan lindung dengan luas area 30 hektar. Dipuncak Gunung Tajam terdapat stasiunrelay TVRI yang dulu dikelola oleh PT.Timah dan sekarang sudah diserahkan kepada Pemda Kabupaten Balitung.
Secara Geografis Gunung Tajam merupakan gunung tertinggi yang ada di Pulau Belitung Ketinggiannya kurang lebih 510 M dari permukaan laut. Gunung tajam adalah gunung non-vulkanik. Gunung ini disebut Gunung tajam karena apabila dilihat sekilas dari jauh, puncak gunung ini terlihat berbentuk segitiga lancip. Gunung Tajam juga potensial sebagai tujuan wisata ziarah karena dipuncak ini terdapat makam Syech Abdullah Abu Bakar salah satu penyebar agama islam pertama di Belitung. Digunung tajam wisatawan juga bisa melakukan kegiatan "mountain climbing" dan berkemah. Digunung tajam terdapat air terjun Gurok Beraye yang berair jernih. Sangat mengasyikan sekali mandi di air terjun setelah lelah melihat-lihat berkeliling di Gunung Tajam.

Pulau Lengkuas


Lengkuas adalah pulau kecil, terletak di arah Utara desa Tanjung Binga. Luas totalnya kurang dari satu hektar. Di seputar pulau ada banyak pulau batu-batu granit yang bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki melintasi laut yang dangkal dengan kedalaman kurang dari 1.2m. Struktur batu-batu granitnya juga unik dan berbeda dengan tempat-tempat lain dengan kombinasi pantai yang berpasir putih dan pepohonan. Air lautnya benar-benar jernih, anda bisa dengan jelas melihat ke dasar laut termasuk ikan-ikan yang berenang didalamnya. Ini adalah tempat yang menyenangkan untuk bermain di air laut atau snorkling.
Mahkota dari pulau Lengkuas sebenarnya adalah sebuah mercusuar tua, dibangun oleh Belanda sejak tahun 1882. Kami tidak memiliki informasi tentang tinggi dari bagunan ini, perkiraan kami kurang lebih sama dengan bangunan 12 lantai. Kurang lebih 50m. Setiap pengunjung bisa dengan bebas naik menuju puncak mercusuar. Ini akan sedikit sulit karena memerlukan tenaga ekstra, tapi jangan khawatir tindakan anda tidak akan sia-sia. Pemandangan dari puncak mercusuar Lengkuas begitu indah untuk hanya diceritakan. Benar-benar indah, 360 derajat keliling pulau dan sekitarnya. Jika anda naik kesana, jangan lupa membawa kamera, biarkan karya foto anda menceritakan keindahannya.
Hanya ada 3 orang yang tinggal di Lengkuas. Mereka adalah operator dari Mercusuar. Mereka sangat ramah kepada setiap pengunjung. Perlu diketahui, persediaan air sangat terbatas di pulau ini, meskipun ada tersedia toilet, mohon gunakan air secara bijaksana. Tempat ini terasa sangat releks, angin yang bertiup terasa segar sekali, anda bisa berjemur dan beristirahat di atas pasir putih yang mengelilingi pulau di bawah lindungan pohon-pohon kelapa.
Lengkuas bisa dicapai dengan menyewa perahu dari Tanjung Binga. Harga sewa kira-kira Rp 350 ribu untuk sekali perjalanan yang biasanya menghabiskan waktu setengah hari. Lama perjalanan dari pantai di Belitung ke Lengkuas hanya kira-kira 30-45 menit. Perahu sewaan tersebut bisa membawa 30-40 orang dan ini adalah perahu nelayan yang biasanya digunakan untuk mencari ikan pada malam hari. Perahu ini cukup unik, dimana terdapat rangka di kedua sisi perahu yang membuat perahu ini menjadi stabil meskipun berlayar di ombak yang cukup besar. 

Tanjung Tinggi


Tanjung tinggi adalah pantai yang diapit oleh dua semenanjung. Pantai ini berpasir putih, dan unik karena terdapat ratusan batu granit besar yang tersebar di kedua semenanjung dan juga di laut di depan pantai. Ukuran granit mulai dari beberapa meter kubik hingga ratusan meter kubik lebih besar dari sebuah bangunan sebesar rumah. Anda bisa naik, berjalan dan melompat diantara granit untuk menikmati pemandangan eksklusif dari setiap sudut anda berdiri. Bentuk dari batu-batu besar itu juga unik, sebagian membentuk gua, yang dapat digunakan berteduh selama hujan.
Batu-batu tersebut terletak diatas pasir putih. Sebagaimana anda lihat dari foto, anda bisa berjalan diatas pasir putih diantara batu dan air laut yang jernih. Pasir putih ada dimana-mana sepanjang pantai. Anak-anak akan sangat suka bermain disana. Karena ombak tidak besar, air lautnya jernih dengan permukaan bawah laut yang berpasir, anak-anak akan sangat suka bermain di pantai. Anda tidak perlu khawatir dengan serangan ikan hiu, karena tidak pernah terjadi di Belitung. Satu-satunya yang kadang-kadang harus diwaspadai adalah ubur-ubur, khususnya yang besar.
Tanjung tinggi juga dinamakan Pelabuhan Bilik. Dahulu tempat ini adalah pelabuhan nelayan bagi desa terdekat Keciput atau Tanjung Tinggi. Ada paling tidak dua puluh rumah makan seafood sederhana di sepanjang pantai. Ini adalah tempat untuk anda beristirahat sejenak, minum kopi atau memesan makan siang. Menu utama adalah makanan laut. Hanya saja, jangan berharap anda mendapatkan pelayanan sekelas restoran di mall. Mereka hanya orang-orang biasa dari desa yang membuka restoran sederhana. Jangan khawatir, masyarakat di sana selalu ramah pada semua tamu, sama seperti umumnya orang Indonesia. 

Tanjung Kelayang

Pantai Tanjung Kelayang terletak di Kecamatan Sijuk sekitar 27 Km dari Tanjungpandan ibukota Kabupaten Belitung. Tanjung Kelayang memiliki pesisir sepanjang kurang lebih 1,5 Km dengan lebar pantai ± 7 M pada saat pasang tertinggi dan ± 10 M pada saat pasang terendah. Pantai Tanjung Kelayang meliputi area seluas 60 Hektar. Tanjung Kelayang memiliki karakteristik pantai berpasir putih dan laut biru yang tenang dengan panorama pohon kelapa di sepanjang pesisirnya. Karakter pantai yang sungguh cocok untuk berenang atau berjemur diantara bebatuan granit yang tersusun menakjubkan. Bagi Anda yang hobi fotografi, Tanjung Kelayang adalah tempat yang pas untuk memuaskan hobi anda.
Tanjung Kelayang adalah semenanjung yang menjorok ke arah Utara.Dengan pulau granit kelayang terletak sebelah Timur, Tanjung Kelayang adalah pantai berpasir putih sepanjang beberapa kilometer. Sebenarnya dari Tanjung Kelayang terhampar pantai pasir putih sejauh kurang lebih 4km sampai ke Tanjung Tinggi. Pantai sebelah Timur adalah tempat yang baik untuk berenang, karena permukaan dasar pantai jernih dan berpasir putih. Tempat ini juga baik jika anda ingin bermain di tepi pantai karena permukaan pantai yang lebar. Pantai sebelah Timur adalah pintu masuk Tanjung Kelayang, di sini hanya ada pasir putih, tidak ada granit di pantai. Dari sana pengunjung biasanya berjalan sepanjang pantai kurang lebih 300m ke arah Utara, dimana bisa ditemukan bebatuan granit, tersebar sepanjang ujung semenanjung dan juga di permukaan laut. Salah satunya yang berbentuk seperti burung kelayang tadi.
Sementara itu pantai sisi Barat memiliki pemandangan berbeda. Panjang pantai tidak sepanjang sisi Timur karena di sisi Barat terdapat lebih banyak batu-batu granit. Pemandangan unit dari pantai sisi Barat adalah 3 pulau kecil, kira-kira 300m dari bibir pantai. Dikombinasikan dengan bebatuan granit besar yang tersebar di permukaan laut, pemandangan di sisi Barat menjadi lebih menarik, terutama pada saat matahari terbenam. Tempat terbaik untuk menikmati pemandangan pantai sisi Barat adalah dari puncak batu-batu granit di area ujung dari semenanjung. 

Minggu, 27 Maret 2011

Pesona Sang Laskar Pelangi


Dulu Belitung adalah pulau Timah, padahal sesungguhnya Belitung adalah pulau istimewa dengan keindahan pantai-pantai berbatu granit artistik, air laut jernih, dan pantai berpasir yang benar-benar putih, tidak dijumpai di tempat lain.
Belitung, atau Belitong (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih (Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki Britania Raya (1812), sebelum akhirnya ditukar kepada Belanda, bersama-sama Bengkulu, dengan Singapura dan New Amsterdam (sekarang bagian kota New York). Kota utamanya adalah Tanjung Pandan.
Pulau Belitung terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung, beribukota di Tanjung Pandan, dan Belitung Timur, beribukota Manggar.
Sebagaian besar penduduknya, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari yang kaya dengan hasil ikan laut. Berbagai olahan makanan yang berbahan ikan menjadi makanan sehari-hari penduduknya. Kekayaan laut menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk Belitung. Sumber daya alam yang tak kalah penting bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda.
Penduduk Pulau Belitung terutama adalah suku Melayu (bertutur dengan dialek Belitung) dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka.
Secara geografis pulau Belitung (Melayu ; Belitong) terletak pada 107°31,5' - 108°18' Bujur Timur dan 2°31,5'-3°6,5' Lintang Selatan. Secara keseluruhan luas pulau Belitung mencapai 4.800 km² atau 480.010 ha.Pulau Belitung disebelah utara dibatasi oleh Laut Cina Selatan, sebelah timur berbatasan dengan selat Karimata, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan selat Gaspar. Di sekitar pulau ini terdapat pulau-pulau kecil seperti Pulau Mendanau, Kalimambang, Gresik, Seliu dan lain-lain.

Sejarah Belitung


Belitung merupakan kepulauan yang mengalami beberapa pemerintahan raja-raja. Pada akhir abad ke-7, Belitung tercatat sebagai wilayah Kerajaan Sriwijaya, kemudian ketika Kerajaan Majapahit mulai berjaya pada tahun 1365, pulau ini menjadi salah satu benteng pertahanan laut kerajaan tersebut. Baru pada abad ke-15, Belitung mendapat hak-hak pemerintahannya. Tetapi itupun tidak lama, karena ketika Palembang diperintah oleh Cakradiningrat II, pulau ini segera menjadi taklukan Palembang.[1]

Sejak abad ke-15 di Belitung telah berdiri sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Badau dengan Datuk Mayang Geresik sebagai raja pertama. Pusat pemerintahannya terletak di sekitar daerah Pelulusan sekarang ini. Wilayah kekuasaaannya meliputi daerah Badau, Ibul, Bange, Bentaian, Simpang Tiga, hingga ke Buding, Manggar dan Gantung. Beberapa peninggalan sejarah yang menunjukkan sisa-sisa kerajaan Badau, berupa tombak berlok 13, keris, pedang, gong, kelinang, dan garu rasul. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat ditemui di Museum Badau.[1]

Kerajaan kedua adalah Kerajaan Balok. Raja pertamanya berasal dari keturunan bangsawaan Jawa dari Kerajaan Mataram Islam bernama Kiai Agus Masud atau Kiai Agus Gedeh Ja'kub, yang bergelar Depati Cakraningrat I dan memerintah dari tahun 1618-1661. Selanjutnya pemerintahan dijalankan oleh Kiai Agus Mending atau Depati Cakraningrat II (1661-1696), yang memindahkan pusat kerajaan dari Balok Lama ke suatu daerah yang kemudian dikenal dengan nama Balok Baru. Selanjutnya pemerintahan dipegang oleh Kiai Agus Gending yang bergelar Depati Cakraningrat III.[1]

Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat III ini, Belitung dibagi menjadi 4 Ngabehi, yaitu :

  1. Ngabehi Badau dengan gelar Ngabehi Tanah Juda atau Singa Juda;
  2. Ngabehi Sijuk dengan gelar Ngabehi Mangsa Juda atau Krama Juda;
  3. Ngabehi Buding dengan gelar Ngabehi Istana Juda.

Masing-masing Ngabehi ini pada akhirnya menurunkan raja-raja yang seterusnya lepas dari Kerajaan Balok. Pada tahun 1700 Depati Cakraningrat III wafat lalu digantikan oleh Kiai Agus Bustam (Depati Cakraningrat IV). Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat IV ini, agama Islam mulai tersebar di Pulau Belitung.

Gelar Depati Cakraningrat hanya dipakai sampai dengan raja Balok yang ke-9, yaitu Kiai Agus Mohammad Saleh (bergelar Depati Cakraningrat IX), karena pada tahun 1873 gelar tersebut dihapus oleh Pemerintah Belanda. Keturunan raja Balok selanjutnya yaitu Kiai Agus Endek (memerintah 1879-1890) berpangkat sebagai Kepala Distrik Belitung dan berkedudukan di Tanjungpandan.

Kerajaan ketiga adalah Kerajaan Belantu, yang merupakan bagian wilayah Ngabehi Kerajaan Balok. Rajanya yang pertama adalah Datuk Ahmad (1705-1741), yang bergelar Datuk Mempawah. Sedangkan rajanya yang terakhir bernama KA. Umar.

Kerajaan keempat atau yang terakhir yang pernah berdiri adalah Kerajaan Buding, yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Balok. Rajanya bernama Datuk Kemiring Wali Raib. Dari keempat kerajaan yang telah disebutkan diatas, Kerajaan Balok merupakan kerajaan terbesar yang pernah ada di Pulau Belitung. 

Lirik Ngaco

Sodomi So well.

Kenapa pantatku cenat cenut tiap da kamu
Selalu otakku ngeres tiap dekat kamu
Kenapa tititku ngaceng tiap kau tatap aku
Selalu diriku malu tiap kau buka baju

Kenapa lidahku kelu tiap kau sepong aku
Selalu merindu pantatku tiap kau sentuh aku
kenapa pantatku ngilu tiap kau sodomi aku
Selalu ngaceng aku tiap kau bisikan cinta

Sodom me so well..
Boys I need You..
Please let it in
very slowly..
Sodom me so well..
Boys I need You..
Please let it in
very slowly..

Tahukah kamu saat kita pertama bercinta
Hatiku berkata pantatmu ada yang berbeda
Tahukah sejak kita sering tusbol bersama
Tiap jam, menit, detik ku hanya ingin berdua
Tahukah kamu, ku takkan pernah lupa
Saat kau bilang, punya titit gedenya sama
Ku tak menyangka
Aku bahagia, ingin kupeluk dunia
Kau izinkan aku tuk dapat tusbol bersamaa..

Sodom me so well..
Boys I need You..
Please let it in
very slowly..
Sodom me so well..
Boys I need You..
Please let it in
very slowly

Ketika diriku rasakan tusbolanmu yang buat kusalah tingkah
you Know me so well, sodomi so well
You sodom me boy, I sodom You Back

Boy I need U
Boy I love U
Boy I heart U beybeh(2x)

Sodom me so well..
Boys I need You..
Please let it in
very slowly..
Sodom me so well..
Boys I need You..
Please let it in
very slowly

Tak ada bisa memisahkan kita,
Waktupun takkan tega, kau dan aku bersama, tusbol s'lamanya...