Beripat Beregong adalah salah satu permainan yang sampai sekarang masih digemari oleh masyarakat Belitung. Beripat Beregong dimainkan oleh dua orang pria yang saling memukul punggung masing-masing dengan menggunakan sebuah rotan khusus. Permainan ini diiringi oleh alat musik tradisional seperti: gong, tawak, kelinang dan serunai. Di masa lalu orang Belitung menjadikan permainan Beripat Beregong sebagai ajang untuk mengukur keberanian para pendekar, tetapi sekarang permainan ini dimainkan sebagai hiburan dalam festival tradisional
Permainan adu ketangkasan ini menggunakan rotan sebagai alat pemukul. Masing-masing pemain mengandalkan keahlian menangkis dan memukul punggung lawan. Untuk menentukan pemenangnya dilihat dari masing-masing punggung pemain yang luka paling sedikit akibat sabetan rotan.
Permainan ini berakhir tanpa menimbulkan dendam diantara sesama pemain. Biasanya sebelum permainan ini dimulai, setiap pemain harus menari yang disebut "Nigal" yaitu untuk mencari lawan tanding. Musik yang dimainkan diatas sebuah bangunan yang tingginya mencapai 5-6 meter yang disebut "Balai Peregongan".
Pada dasarnya kesenian rakyat beripat ini tidak hanya semalam, terkadang tujuh hari tujuh malam tergantung kondisi dari kemampuan ekonomi dan minat penyelenggaranya karena pelaksanaannya menelan biaya yang relatif sangat besar.
0 komentar:
Posting Komentar